Mekanisme Pembakaran

Awas bahan mudah terbakar! Jauhkan dari sumber api dan panas!

Begitu melihat peringatan itu, kita tentunya akan waspada dalam menyimpan bahan tersebut. Kita akan menjauhkannya dari nyala api dan panas karena kita telah memahami bahwa sumber nyala api dan panas dapat menyebabkan kebakaran. Bagaimana hubungan antara ketiga hal tersebut dapat kita lihat di segitiga di bawah ini.



Dari segitiga di atas kita melihat ada tiga komponen pembentuk api, yaitu panas, bahan bakar dan oksigen. Panas merupakan sumber energi yang diperlukan untuk membakar suatu bahan. Energi yang dihasilkan dari pembakaran harus cukup besar untuk dapat melakukan pembakaran berikutnya. Bahan bakar adalah gas yang dilepaskan oleh suatu bahan melalui penguapan sederhana ataupun dekomposisi termal. Oksigen berasal dari udara. Oksigen tersebut harus berbaur dengan uap bahan bakar baru kemudian akan terjadi reaksi bila terdapat energi yang cukup. Reaksi pembakaran akan menghasilkan campuran gas panas dan partikulat.

Berikut ini adalah tahapan dari pembakaran:

Tahap pertama: Pemanasan
Sumber energi eksternal mensuplay panas yang kemudian menyebabkan peningkatan temperatur bahan.
Tahap kedua: Transisi
Sifat fisika, mekanik dan termal bahan berubah. Terjadi pelelehan dan penguapan senyawa.
Tahap ketiga: Degradasi
Ikatan akan mulai putus. Material seperti polimer dapat meleleh dulu sebelum terbakar.
Tahap keempat: Dekomposisi
Pada temperatur yang lebih tinggi lagi hampir semua ikatan akan putus dan melepaskan molekul gas yang berbeda-beda tergantung pada material yang dibakar.
Tahap kelima: Oksidasi
Dengan adanya oksigen pada temperatur tinggi oksidasi fragmen gas terjadi secara cepat dengan menghasilkan gas, nyala dan produk pembakaran (CO2 dan air)



Sumber: http://www.pslc.ws/fire/hsteach/index.htm

1 komentar: